CERITA AWARDEE TAIWAN GOVERNMENT SCHOLARHIP (MOE) 2019 (Part 1)

Foto Asik Hanita saat Lulus S2

[Kesempatan ke-2]

Rasanya sedikit tidak percaya bahwa hari ini aku akan mendapatkan kesempatan ke-2 untuk wisuda. Bukan lagi mendapatkan gelar S1 tetapi kali ini gelar S2 berhasil aku bawa pulang dari negri yang begitu indah ini. Akhirnya aku bisa merasakan bagaimana rasanya mendapat gelar S2 dari jurusan yang sangat aku inginkan. Btw, kali ini aku sangat termotivasi untuk menulis karena beberapa hari yang lalu aku sempat bertemu dengan mahasiswa baru dari Indonesia yang kuliah di universitas tempat aku belajar. Ketika aku kenalan dengan menyebut nama aku, dia langsung meresponds dengan senang dan langsung berkata bahwa dia membaca blogku yang berkaitan dengan beasiswa MOE dan Youtube yang sudah ku uploud setahun yang lalu. Rasanya senang dan bersyukur ternyata ada orang yang bisa mengambil manfaat dari apa yang sudah kutulis walapun tidak seberapa besar dampaknya. Selain itu, email yang masuk di aku juga sudah puluhan jumlahnya. Pertanyaan dari mulai bertanya hal sepele sampai berat-berat (lebai dikit sih biar ga spaneng ha)

Well, temen-temen semua. Cerita ini akan aku awali dari cerita singkatku bagaimana Ketika pertama sampai sini. Sebagai orang nekat, ya nekat karena aku ke Taiwan membawa uang hanya 15 Juta (Itu bersyukur karena dapet segitu ) karena awal aku mendapat notifikasi ketrima beasiswa MOE, aku harus muter kepala bagaimana bisa berangkat dengan tabunganku yang hanya 1,5 jt di kantong. Ketrima beasiswa di Taiwan bukan seneng tapi malah puyeng bagaimana berangkat nanti. Ya begitulah , banyak cerita lucu yang kupunya saat akan belajar dan berangkat ke Taiwan. Aku begitu nekat mendaftar beasiswa ini, itu karena begitu kuatnya mimpiku untuk bisa mengejar mimpi S2 di luar negri. Antara lucu dan menyedihkan sebenarnya karena bagaimana aku bisa begitu ambisiusnya untuk mendaftar beasiswa MOE sedangkan waktu itu aku sudah jelas tau bahwa ketika ada apa-apa yang berkaitan dengan keberangkatanku, orangtua dan keluargaku tidak bisa support secara finansial karena Orangtua adalah seorang petani biasa yang hanya mengandalkan hasil sayur yang ditanam seperti bayam, kangkung kemudian nanti di jual, Tetapi setahun sebelum keberangkatku ke Taiwan, aku harus menghadapi hal yang sedih karena pata tahun 2018, ayahku pergi untuk selama-lamanya. Selain itu, beberapa lama setelah itu ibuku di vonis  cancer stadium IV.

Alih-alih untuk meminta uang, melihat ibu yang terbaring sakit saja sudah tidak tega rasanya untuk bilang aku pengen jajan dan meminta uang beliau. Sedih ya  ? Engga sama sekali ! Ak sudah tanamkan pada diriku bahwa setiap kita tidak bisa memilih untuk lahir dari rahim siapa right ? Pengusaha ? President ? Tukang sayur ? atau apapun itu. Kita tidak bisa memilih lahir dari mana tetapi kita bisa memilih untuk besar menjadi apa nanti. Justru yang membuatku sedih adalah ketika aku merasa bahwa ketika aku sudah lemah dalam hal finasial tapi aku juga lemah dalam ilmu. Itu yang selalu kutanamkan dalam-dalam pada diri aku. Aku yakin bahwa aku bukanlah orang paling menderita di dunia ini, begitupun dengan kamu temen-temen. Iya kamu yang baca tulisan ini. Ketika kita punya masalah, kita hanya tidak tahu bahwa ternyata masih banyak orang-orang di luar sana yang jauh lebih besar dengan masalahnya.susah memang untuk bisa praktik soal kata-kataku tadi tapi yakin lah bahwa setiap kesedihan akan selalu ada kebahagian karena semua sudah berpasang-pasangan. Ketika menghadapi masalah berat, boleh nangis tapi bentar saja ya :). Let’s say, kamu mau berangkat ke luar negri tetapi tidak punya uang ? bingung gimana nanti disana ? Kita lihat lagi, temen-temen kita yang laen mungkin tidak bisa punya kesempatan seperti kita, mendapat beasiswa atau sekedar untuk bermimpi keluar negri saja mungkin mereka tidak berani. Itu contoh kecil saja dan masih banyak lagi contoh lainya, solusinya kita ngobrol dengan orang yang paham soal masalah kita dan boleh nangis asal bentar, itu yang aku lakukan but it works ko.

 Continue ke part 2 ya 🙂

Pos ini dipublikasikan di Tak Berkategori. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.